Senin, 23 Januari 2012

Merindukanmu Itu Seru


“Hei, anak menejemen?” Tanya Caroline pada seorang cowok yang berdiri tak jauh dari kampus menejemen.
“Iya, kenapa?”
“Sekelas sama Octavian?”
“Wah, kebetulan nggak tuh. Memang kenapa, ya? Oya, lu pacarnya Octavian, kan?” Tanya orang itu membuat Caroline tersipu malu.
“Bukan. Gue cuma ada urusan aja sama dia. Memangnya dia kemana, sih?” Tanya Caroline yang mula berbaur dengan mahasiswa yang sedang berkumpul di sekelilingnya.
“Gue denger-denger sih dia udah nggak masuk dua hari ini. Alasannya, nggak tau juga, sih.” Katanya. “Eh, Miss gossip! Tau, nggak lu si Octavian kemana?” Tanyanya pada seorang cewek yang duduk tak jauh darinya.
“Octavian? Anak kelas C? Dia mah palingan lagi jalan sama cewek.” Ujarnya seenaknya.
“Memangnya Octavian udah punya pacar?” Tanya Caroline penasaran.
“Ya, ampuun… Nggak mungkin deh seorang Octavian nggak punya cewek. Dia tuh pacaran udah kayak ganti baju. Tiap hari ganti. Eh, lu siapa?” Celoteh si miss gossip.
“Bukan siapa-siapa. Thanks,ya.” Ucap Caroline dan beranjak pergi.
“Hei, sini dulu aja.”Cegah si cowok tadi seraya menarik tangan Caroline.
Deg.. tiba-tiba denyut jantung Caroline kembali tidak teratur. Wajahnya kembali pucat. Pandangannya pun mulai kabur.
“Caroline!” Seru seseorang yang menahan Caroline agar tidak jatuh. “Caroline, kamu nggak apa-apa?”
Caroline mengerjap-ngerjapkan matanya. “Kamu..” Caroline berusaha berdiri, menyeimbangkan tubuhnya. “Kamu.. ngapain kamu di sini?”
“Aku? Ini kan gedung kampus aku. Kamu ada apa ke sini? Siapa yang abis kamu temuin?”
“Siapapun yang aku temui, itu bukan urusan kamu?!” Ucap Caroline sinis dan berlalu pergi.
Lagi-lagi Octavian harus berusaha mendekati Caroline. Ia mengejar Caroline dan memaksanya berbicara sejujurnya. “Kamu kenapa? Aku salah apa?”
“Nggak ada.”
“Terus kamu ke sini ada urusan apa?”
“Memangnya penting, ya, kamu tau? Aku nyariin kamu pun ternyata sia-sia.”
“Apa? Kamu nyariin aku?”
Caroline menutup matanya. “Ya, karna aku kangen sama kamu. Kamu tuh susah banget dihubungin. Sakit rasanya tau kamu lagi jalan sama cewe lain.”
Octavian tersenyum seraya menyentuh pipi Caroline. “Kata siapa aku jalan sama cewe lain? Aku tuh juga rindu banget sama kamu, tapi aku ada urusan di perusahaan papa aku. Aku sangat menyukai perasaan ini. Perasaan yang saat aku merindukan kamu karna merindukanmu itu seru seru.”
“Seru bagimu, menyakitkan bagiku.” Umpat Caroline yang masih memasang wajah cemberutnya.
“Ok, aku minta maaf, ya? Jangan cemberut lagi dong. Senyum kamu kan manis.”
Sedikit demi sedikit Caroline mengukir senyum di wajahnya. Octavian yang gemas dengan sikap Caroline memeluk tubuh Caroline, perempuan yang sangat dicintainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanks for your comment